REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Anderson Hernandes de Carvalho Viana Lima atau populer dipanggil Hernanes sudah tidak nyaman memperkuat Lazio. Bintang timnas Brasil tersebut dikabarkan minta dijual pada bursa transfer Januari mendatang.
Menyusul tiadanya rencana Biancoceleste untuk memperbarui kerjasama dengan Hernanes. Pemain berusia 28 tahun itu terikat kontrak hingga 2015. Karena masa depannya di Olimpico tidak kunjung pasti, ia ingin mencari klub baru.
Dilansir ForzaItalianFootball, Senin (21/10), beberapa klub elite Eropa tampak menaruh perhatian untuk bisa mendapatkan tanda tangan Hernanes. Atletico Madrid rupanya menjadi klub yang paling berminat untuk memboyongnya ke Vicante Calderon.
Paris Saint-Germain (PSG) juga menunjukkan ketertarikan kepada mantan pemain Sao Paolo itu. Tottenham Hotspur dan Arsenal berada dalam sisi lain untuk memantau perkembangan Hernanes.
Meski Lazio belum memiliki niatan untuk menjual Hernanes, namun mereka sudah siap pula jika kehilangan salah satu bintang andalannya itu. Juara bertahan Coppa Italia itu telah mematok harga sekitar 25 juta euro atau sekitar Rp 372 miliar. Jika ada klub yang sanggup menebus nilai itu, Lazio siap melepas Hernanes.
Kebijakan itu ditempuh lantaran Lazio ingin menyeimbangkan finansial klub. Pada musim ini, Hernanes selalu merumput dengan bermain sebanyak delapan kali di Serie A Liga Italia dan melesakkan tiga gol.
Sementara itu, Direktur Olahraga Lazio Igli Tare tidak khawatir salah satu bintangnya itu akan meninggalkan klub. Pasalnya, rumor yang semakin kencang menyatakan Hernanes tertarik untuk memperkuat klub di luar Italia.
Menurut Tare, pertemuan dengan agen Hernanes mengkonfirmasi tiadanya rencana sang pemain untuk hengkang. Karena itu, ia merasa santai saja dengan isu yang semakin kecang berembus di media.
“Terlepas dari inkonsistensinya, Hernanes tetap pemain fundamental bagi kami. Anda hanya harus kembali berpikir mengenai gol yang dicetaknya,” kata Tare kepada Corriere dello Sport. “Setiap kali saya bicara dengannya atau agen, saya diberikan kesan bahwa dia melihat ini sebagai rumahnya.”
