Selasa 22 Oct 2013 17:24 WIB

Penderita HIV/AIDS di Jakarta Terus Bertambah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
AIDS, ilustrasi
AIDS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penderita HIV di Jakarta ternyata masih tinggi. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, jumlah penderita HIV terus meningkat setiap tahunnya.

Pada 2012, ada 20.775 kasus HIV dan 5.118 kasus AIDS. Satu tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 24.807 kasus HIV dan 6.973 kasus AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, kasus HIV itu ibarat fenomena gunung es. Semakin giat pemerintah melakukan penyuluhan, semakin banyak kasus yang ditemukan. 

Namun, hal itu justru merupakan hal yang positif. Sebab, semakin banyak kasus ditemukan menandakan semakin banyak warga yang sadar diri untuk melakukan tes HIV. 

Menurut Dien, penularan HIV paling banyak ditemukan melalui hubungan seksual. Kebiasaan ganti pasangan sangat berisiko tertular HIV. Penularan HIV juga banyak terjadi melalui kebiasaan menggunakan jarum suntik secara bersama-sama, khususnya bagi para pemakai narkoba. 

"Makanya kita punya program jarum suntik steril. Pengguna narkoba menukarkan jarum mereka yang sudah tumpul ke puskesmas dengan jarum suntik yang steril. Sampai Desember 2012, sudah ada 1.831 jarum yang ditukar," paparnya. 

Ia menambahkan, tak hanya orang berisiko tinggi saja yang bisa tertular HIV. Orang yang jauh dari kebiasaan ganti pasangan atau memakai narkoba pun bisa saja tertular. Misalnya melalui penggunaan jarum tato atau tindik, transfusi darah, dan melalui ASI.

Karenanya, Dien berharap, program tes HIV gratis yang diselenggarakan pemprov dapat meningkatkan kesadaran orang untuk melakukan tes. Sehingga, jikaditemukan kasus baru, bisa segera diobati. 

Ketua Komisi Penanggulangan Aids DKI Jakarta, Rohana Manggala menambahkan, akan menggelar pemeriksaan HIV/AIDS di lapas pada Hari AIDS sedunia yang jatuh tiap 1 Desember. Karena lapas merupakan salah satu tempat yang rawan terjadi penularan virus tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement