REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemerintah Kuba pada Selasa (22/10) mengumumkan telah memulai proses untuk mengakhiri sistem mata uang gandanya dalam rangka memperbaiki nilai peso Kuba, menurut pengumuman resmi yang dimuat di harian milik negara Granma.
Menurut rilis resmi, keputusan tingkat tinggi negara itu yang dibuat lembaga Dewan Menteri-menteri telah setuju untuk menerapkan serangkaian tindakan guna penyatuan moneter dan nilai tukar. "Karena kompleksitasnya, proses ini akan memerlukan persiapan dan eksekusi yang hati-hati," kata pengumuman it, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (23/10).
Saat ini, sebagian besar warga Kuba membayar dalam peso Kuba atau CUP, tetapi kebanyakan barang-barang di negera itu dijual dengan mata uang keras (hard currency) peso "convertible" (dapat dikonversikan) atau CUC.
Peso yang dapat dikonversikan dipatok terhadap dolar AS dan bernilai sekitar 4 sen AS atau 25 CUP.
Sistem mata uang ganda, yang muncul di Kuba pada 1994, tidak disukai banyak warga Kuba yang mengeluh bahwa peso Kuba yang mereka terima dari gaji mereka tidak diterima di toko-toko yang menjual barang-barang impor. Pengumuman ini tidak memberi jadwal untuk perubahan.
Meskipun penyatuan moneter dan nilai tukar saja tidak akan menyelesaikan semua masalah ekonomi saat ini di negara ini, tetapi itu penting untuk memastikan pemulihan nilai peso Kuba dan fungsi mata uang, kata pengumuman tersebut.