Kamis 16 May 2024 18:54 WIB

Petani di Sumedang Banjir Permintaan Kopi Excelsa Berkat Juara World Brewers Cup 2024

Ryan Wibawa, seorang barista yang meraih peringkat tiga World Brewers Cup 2024.

 Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin saat bertemu brewer Ryan Wibawa yang memperkenalkan kopi ekselsa Sumedang kepada dunia internasional di Gedung Sate Bandung, Kamis (16/5/2024).
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin saat bertemu brewer Ryan Wibawa yang memperkenalkan kopi ekselsa Sumedang kepada dunia internasional di Gedung Sate Bandung, Kamis (16/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Petani kopi di Kabupaten Sumedang kini banjir permintaan kopi Excelsa. Hal itu bisa terjadi berkat Ryan Wibawa, seorang barista yang meraih peringkat tiga World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.

Dalam ajang tersebut, Ryan Wibawa membawa tiga jenis kopi. Salah satu kopi yang disuguhkan adalah Excelsa dari Kabupaten Sumedang. Banjir order pun dirasakan petani kopi asal Sumedang. Salah satunya, dirasakan oleh petani kopi bernama Yoyok. 

Baca Juga

Yoyok mengakui, permintaan kopi Excelsa saat ini cukup banyak. Saat ini, dirinya hanya mengelola lahan tanam kopi Excelsa seluas 2 hektare. "Awalnya ada 6 hektare setelah itu oleh yang punya dijual dan sekarang 2 hektare. Sekarang kita bukan nambah lagi karena ini permintaan cukup lumayan," ujar Yoyok saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (16/5/2024).

Yoyok mengatakan, ciri khas dari kopi Excelsa ini memiliki ukuran pohon yang cukup tinggi. Dari segi rasa, kopi Excelsa punya rasa sepet dan sedikit manis. "Pohonnya tinggi besar dan panen paling terakhir kalau rasa sepet agak manis ini Excelsa," katanya.

Sementara itu, menurut Pengelola Kopi Prosesor Rey, jenis kopi Excelsa ini berbeda dengan arabika dan robusta. Menurutnya, kopi Excelsa ini masuk klasifikasi kopi liberika. "Kebetulan kopi Excelsa ini peninggalan Belanda jadi pohon tinggi besar karakter beda dengan arabika dan robusta kalau dua itu mungkin 15 tahun selesai kita tanam ulang kalau excelsa makin besar produktivitas makin tinggi," katanya.

Selain itu, kata Rey, pengelolaan kopi Excelsa ini juga berbeda dengan kopi arabika dan robusta. Jadi, harus paham morfologi buah kopi untuk dapat excelsa cukup nikmat diminum atau bisa diterima harus melalui pendekatan proses panjang detail harus cek di teknis.

Selain di Sumedang, Rey menyebut jenis kopi liberika ini juga ada di beberapa wilayah Jabar lainnya bahkan hingga luar provinsi. "Cililin, Kuningan ada kalau Garut tanaman baru liberikan di luar itu Banten, Gunung Karang, Temanggung Gunung Muria, Padang dan Jambi juga ada," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement