Rabu 23 Oct 2013 08:39 WIB

Ratusan Karyawan Pencatat Meteran PLN Mogok Kerja

Rep: Yulianingsih/ Red: Didi Purwadi
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan karyawan pencatat meteran PT PLN DI Yogyakarta melakukan mogok kerja dari Selasa (22/10) hingga Kamis (31/10) mendatang.

Mereka hanya duduk-duduk di kantor mereka di depan Jogja Expo Center (JEC). Para karyawan ini merupakan tenaga outsourcing PT PLN DIY. Mereka menuntut diangkat menjadi pegawai tetap.

Bambang Sudarsono, Ketua Serikat Pekerja Listrik Nasional (SPLN) Rayon Yogya Utara, mengatakan karyawan outsourcing pencatat meteran yang ada di DIY rata-rata sudah bekerja di atas 10 tahun. Bahkan, Bambang sendiri sudah bekerja selama 23 tahun.

"Di Kota Yogyakarta khususnya Rayon Utara, ada 35 orang dan se-DIY ada 500-an tenaga pencatat meteran ini," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, mereka sudah menggelar aksi demo di kantor Gubernur Jawa Tengah. Untuk aksi mogok kerja ini, pihaknya sudah memberitahu PLN terkait.

Aksi mogok karyawan pencatat meteran ini diakui Bambang akan berpengaruh signifikan pada kinerja PLN. Pasalnya, PLN tidak memiliki angka pasti penagihan penggunaan listrik oleh konsumen.

Meskipun, kata Bambang, PLN bisa saja membuat nilai rata-rata penggunaan listrik oleh konsumen. Namun, nilai tersebut bukan nilai valid penggunaan.

"Itu berarti PLN melakukan kebohongan publik. Karena, di bulan berikutnya, tagihan listtrik akan membengkak," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement