Kamis 24 Oct 2013 12:51 WIB

Aceh Diharapkan Kembangkan Ekonomi Berbasis Syariah

aceh
aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengharapkan penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh menjadi tonggak awal pengembangan ekonomi berbasis syariah. "Sebagai provinsi yang menerapkan syariat Islam sudah seharusnya seluruh kegiatan ekonomi, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan berbasis Islami," kata Ketua MPU, Gazali Mohd Syam pada acara lokakarya ulama-umara terhadap ekonomi syariat di Banda Aceh, Kamis (24/10).

Dijelaskannya, syariat Islam bukan hanya semata-mata membahas dimensi ibadah, munakahah, siyasah dan jinayah tetapi juga meliputi masalah muamalah. "Artinya, Syariat Islam harus tercermin dalam setiap kegiatan yang berlangsung di Serambi Mekkah ini," katanya.

Ia mengatakan sejak tempo dulu masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu menjalankan sistim perekonomian Islam dengan rapi dalam mengembangkan usaha-usaha ekonomi. "Berbagai sistem perekonomian yang berlangsung pada masyarakat Aceh tempo dulu dan juga masih diterapkan masyarakat jauh dari unsur riba," ujarnya.

Adapun beberapa sistim perekonomian keraifan lokal yang ada di Aceh seperti gala atau pegadaian, mawah (barang modal yang diberikan kepada orang lain untuk dikelola), ngui (meminjam barang seseorang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak) dan utang. Karena itu pihaknya berharap melalui lokakarya tersebut akan menjadi momentum untuk pengkajian komperhensif terhadap berbagai penerapan sistem ekonomi berbasis syariah di provinsi berpenduduk sekita lima juta jiwa itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement