Jumat 25 Oct 2013 16:10 WIB

BI: Tetap Waspada Walau Rupiah Menguat

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai pihaknya dan pemerintah harus tetap waspada walaupun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam beberapa hari terakhir. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan kondisi penguatan rupiah tersebut sifatnya sementara di mana dalam waktu mendatang masih ada kemungkinan Amerika Serikat mengurangi stimulus moneternya (tappering off).

"Jadi kita perlu terus mewaspadai, mengikuti dengan baik dan BI berkomitmen untuk akan selalu mengikuti dan siap untuk merespon kalau ada perkembangan," ujar Agus saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (25/10).

Menurut Agus, nilai tukar rupiah saat ini masih dalam kisaran yang pihaknya perkirakan dan BI tetap berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Rupiah pada Jumat (25/10) pagi kembali berada dalam area positif atau bergerak menguat sebesar 25 poin ke posisi Rp 11.100 dibanding sebelumnya Rp 11.125 per dolar AS.

Melemahnya dolar AS terhadap mayoritas mata uang Asia masih akan membuat nilai tukar rupiah stabil walaupun tekanan permintaan impor menjelang akhir bulan biasanya membawa tendensi pelemahan jangka pendek. Sentimen dari eksternal juga masih negatif untuk dolar AS sehingga mayoritas mata uang dunia mengalami penguatan, termasuk rupiah.

Dolar AS diperkirakan juga masih akan mengalami pelemahan untuk jangka panjang dikarenakan kondisi ekonominya yang belum stabil paska berhentinya sebagian kegiatan pemerintahan disana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement