REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebanyak 54 juta pemilih di 42 ribu barangay (desa) mendatangi tempat pemungutan suara di seluruh Filipina, Senin (28/10) pagi, untuk memilih kanselir dan kepala barangay.
Sebanyak 94.124 calon yang bersaing untuk memperebutkan 42.028 posisi kepala barangay, dan 715.012 calon berlomba untuk mengisi 29.196 jabatan anggota konsul di seluruh negeri tersebut.
Selain pusat pemungutan suara, proyek Pemungutan suara di Mal juga dilancarkan. Tujuannya membuat tempat pemungutan suara lebih bisa didatangi warga yang berusia lanjut dan pemilih yang memiliki keterbatasan.
"Namun, pemungutan suara di Provinsi Kotabato, Filipina Selatan, terhambat banjir parah," laporan Xinhua.
Pemungutan suara di Kota Zamboanga dan Provinsi Bohol juga ditunda sampai 25 November akibat bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok anti-pemerintah Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), dan kerusakan akibat gempa bumi kuat yang sejauh ini menewaskan tak kurang dari 215 orang.
"Pemungutan suara dijadwalkan berakhir pukul 15.00 waktu setempat, Senin, lalu diikuti dengan penghitungan suara manual dan pengumpulan dukungan pemilih."
Pemilih diingatkan larangan minuman beralkohol, yang berlaku pada Ahad tengah malam, akan tetap berlaku hingga Senin tengah malam.