REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengkritisi soal minimnya pengawasan internal semasa kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sepanjang 2010-2013.
"Saya lihat secara keseluruhan Pak Timur itu dari 2011, 2012, 2013, saya melihat Pak Timur tidak memberikan penekanan pada pengawasan," kata anggota Kompolnas M. Nasser usai penyampaian memori serah terima jabatan di Ruang Rapat Utama, Mabes Polri Jakarta, Senin.
Menurut Nasser, dalam penyampaian memori serah terima jabatan oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada Kapolri baru Komjen Pol Sutarman, pengawasan internal personel yang masih kurang adalah salah satu poin yang tidak dibahas secara mendalam.
Padahal, pengawasan internal personel kepolisian penting karena menyangkut integritas personel di lapangan saat mereka bertugas. "Harus ada pengawasan yang baik sehingga tidak ada yang keluar rel, pergi kemana-mana," ujarnya.
Nasser beranggapan saat ini hanya ada pengawasan dan pemeriksaan (wasrik) di sektor keuangan. Namun, esensinya belum segenting pengawasan personel. "Yang penting itu integritas personel yang ada di lapangan, karena banyak juga yang bikin citra Polri tercoreng," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menyerahkan tugas dan program kerja kepada Kapolri baru Komjen Pol Sutarman untuk dilanjutkan pada masa kepemimpinannya.
"Intinya, saya memberikan hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan kepada pejabat baru," kata Timur.
Ia menjelaskan dirinya juga secara formal sudah membuat laporan terkait program kerja dan tugas baik yang sudah maupun yang belum diselesaikan.
"Pak Tarman (Komjen Pol Sutarman) juga bagian dari pelaksana tugas yang saya laporkan tadi, sehingga bisa langsung nyambung, lebih gampang dan lebih akselerasi, sehingga langsung bisa melanjutkan apa yang telah dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan," katanya.
Dia mengatakan salah satu tugas yang belum terselesaikan, yakni pengungkapan kasus penembakan terhadap personel kepolisian.
Timur mengaku optimistis penggantinya, yakni Komjen Pol Sutarman, bisa melaksanakan berbagai tugas yang belum dilaksanakan pada masa kepemimpinanya. "Siapa pun yang ditunjuk, kita harus optimistis, kalau tidak optimistis ya... gimana," katanya.
Komjen Pol Sutarman resmi dilantik sebagai Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan pada Jumat (25/10) lalu.
Pada Selasa (29/10) mendatang, akan dilakukan serah terima jabatan (Sertijab)Kapolri dari Jenderal (Pol) Timur Pradopo kepada Komjen Pol Sutarman di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat.