REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Seorang pelajar berusia 10 tahun mendapat perlakuan diskriminatif ketika hendak menaiki bus. Insiden ini memicu keprihatian komunitas Muslim AS.
Insiden bermula ketika si anak hendak menaiki bus. Setelah menaiki bus, ia tak menemukan kartu berlangganan bus yang biasa dibawa. Ketika hendak mencari, ia lebih dulu membaca basmallah.
Supir bus yang mendengar bahasa Arab diucapkan mulai memaki-maki anak tersebut. Kata-kata seperti teroris, keluar dari mulu sang supir.
"Itu hal yang biasa dilakukan seorang Muslim ketika memulai sesuatu. Ini yang dilakukan si anak ketika hendak mencari kartunya," kata Hyder Naqvi, pengacara yang mewakili keluarga si anak, seperti dilansir nypost.com, Selasa (29/10).
"Dia anak kecil, tapi dia pasti paham apa itu diskriminasi," kata dia.
Perwakilan MTA, operator bus telah menyambangi keluarga guna meminta keterangan siapa supir yang dimaksud. Namun, keluarga enggan memberitahu dengan alasan, kesalahan supir cukup dihukum dengan teguran saja.
"Keluarga tidak akan menuntut," kata dia.