Rabu 30 Oct 2013 21:06 WIB

Ratusan Masinis Kereta di Australia Bergaji Rp 2,4 M Pertahun

Red:
Kereta api di kawasan pertambangan
Kereta api di kawasan pertambangan

DARWIN -- Lebih 400 masinis kereta api yang bekerja di kawasan pertambangan Pilbara, Australia Barat, menerima gaji sekitar 240 ribu dollar AUD atau setara 2,4 milyar rupiah pertahun, disebut-sebut sebagai yang paling tinggi di dunia. Demikian dikemukakan pakar transportasi Inggris Christian Wolmar.

Namun, ketika ABC mengkonfirmasi data tersebut, Wolmar menjelaskan, ia mendapatkan datanya setelah berbicara langsung dengan para masinis kereta api tersebut. "Namun angka persisnya memang tidak bisa dipastikan. Yang jelas, saya belum pernah mendengar gaji setinggi itu di manapun," katanya.

Menurut data Biro Statistik Australia, ABS, di tahun 2011 terdapat lebih dari 10 ribu masinis kereta api dan tram di seluruh Australia. Khusus di daerah pertambangan Pilbara, terdapat 478 masinis kereta dan tram. Tercatat, 388 di antaranya berpenghasilan "hanya" 104 ribu dollar AUD atau setara 1 milyar rupiah pertahun. Ini merupakan penghasilan tertinggi bagi masinis yang bekerja di seluruh Australia.

Salah satu raksasa pertambangan, BHP, kepada ABC menjelaskan, memang sebagian masinis mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp.2,4 milyar setahun. Dalam kesepakatan dengan serikat buruh, ditetapkan rata-rata gaji masinis BHP sebesar 210 ribu dollar pertahun untuk beban kerja 42 jam perminggu.

BHP mempekerjakan 370 masinis kereta di wilayah itu dan mengoperasikan 21 hingga 23 kereta perhari. Dijelaskan, pertimbangan mengapa penghasilan masinis di Pilbara lebih tinggi adalah karena keahlian para masinis dan kesulitan medan tempat mereka bekerja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement