REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Duta Besar Inggris untuk PBB, Mark Lyall Grant, Selasa (29/10) menyarankan taktik baru untuk menghentikan diplomat di PBB berbicara terlalu lama, yaitu matikan mikrofon mereka.
Selama kunjungan belum lama ini bersama anggota Dewan Keamanan PBB ke Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa, Lyall Grant terkesan dengan prosedur organisasi regional itu.
"Saya, karena satu alasan, akan mendukung penerapan di sini praktek Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika. Yaitu, memotong pembicara yang telah melewati waktu yang disediakan buat mereka dengan mematikan mikrofon mereka," kata Lyall Grant kepada Dewan Keamanan PBB, sebagaimana dikutip Reuters yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
Pembicara dalam pertemuan PBB dapat dibatasi dengan Presiden Dewan menggunakan palu. Tapi, hal itu jarang terjadi.
Mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, berpidato di Sidang Majelis Umum PBB pada 2009 selama satu jam dan 35 menit. Sementara pada 1960, Fidel Castro dari Kuba menggunakan podium PBB untuk mengecam imperialisme AS selama sekitar empat jam.
Dewan Keamanan mendorong anggota PBB agar menyampaikan pernyataan dalam berbagai pertemuan selama lima menit atau kurang. Selama Inggris jadi presiden Dewan pada Juni, Lyall Grant memotong beberapa pembicara. Sebagian di antara mereka menyampaikan keluhan resmi.