REPUBLIKA.CO.ID,NIGER -- Seorang menteri Niger mengatakan perempuan dan anak-anak kemungkinan akan dilarang melakukan perjalanan keluar ke arah utara negara itu. "Saya akan mengusulkan dalam pertemuan kabinet mendatang untuk melarang perempuan dan anak-anak melalukan perjalanan ke utara dari Arlit," kata Menteri Luar Negeri Bazoum Mohammed kepada BBC.
Rencana itu diungkapkan setelah ditemukannya 92 orang yang tewas karena kehausan di Gurun Sahara. Seorang remaja berusia 14 tahun yang selamat, Shafa, mengatakan mereka terdampar di gurun karena kenderaan yang membawa mereka rusak. Kepada BBC dia menceritakan ibu dan dua saudara perempuannya termasuk korban jiwa yang kemudian dia kuburkan sendiri. ''Sebagian besar dari mereka masuk ke dalam situasi yang sulit ini karena didorong kemiskinan, namun menurut kami hal ini bukan jalan pemecahan,'' ujar Bazoum Mohammed
Menurutnya selama dua hari mereka berjalan di bawah terik matahari dan tak satu pun kendaraan yang berhenti untuk membantu mereka. Seorang petugas peyelamat menuturkan bahwa beberapa jenazah yang ditemukan sudah dalam keadaan busuk dan ada bagian yang sudah dimakan serigala.
Nigeria berada di kawasan yang digunakan yang sering digunakan para pekeja migran sebagai rute dari Afrika sub-Sahara ke Eropa.
Namun banyak yang berhasil melintasi kawasan gurun itu akhirnya bekerja di negara-negara Afrika Utara. "Yang kami dengar dari duta besar kami di Aljazair dan kantor konsulat kami di Tamanrasset adalah orang-orang ini datang dari wilayah-wilayah di Niger dan mereka pergi ke Aljazair menjadi pengemis di jalanan," ujar Mohammed.
Sebagian jenazah sudah dalam keadaan busuk dan ada bagian yang mungkin dimakan serigala. "Sebagian besar dari mengalami kesulitan karena kemiskinan, namun menurut kami hal ini bukan jalan pemecahan," tambahnya merujuk pada usulan larangan bepergian bagi perempuan dan anak-anak itu.
Bagaimanapun dia mengatakan bahwa larangan mungkin bisa menghentikan terjadinya tragedi kematian walau tidak jelas bagaimana penerapan larangan itu di kawasan perbatasan utaranya.
Sekitar 80.000 pekerja migran melintasi Gurun Sahara melalui Niger setiap tahunnya, seperti diungkapkan kantor PBB untuk Koordinasi Bantuan Kemanusiaan. Niger merupanan salah satu negara termiskin di dunia dan sering mengalami krisis pangan karena dilanda kekeringan.