Sabtu 02 Nov 2013 15:59 WIB

Tersangka Penembakan LAX Kirim SMS ke Keluarga Sebelum Beraksi

Red: Julkifli Marbun
 Penumpang beristirahat di area pengambilan bagasi setelah penerbangan mereka tertunda akibat insiden penembakan di Bandara Los Angeles (LAX), California,Jumat (1/11) waktu setempat.  (REUTERS/Lucy Nicholson)
Penumpang beristirahat di area pengambilan bagasi setelah penerbangan mereka tertunda akibat insiden penembakan di Bandara Los Angeles (LAX), California,Jumat (1/11) waktu setempat. (REUTERS/Lucy Nicholson)

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pria yang dipercaya sebagai pelaku penembakan di dalam terminal, Bandara Internasional Los Angeles mengirimkan serangkaian pesan singkat (SMS) yang penuh "kemarahan, bertele-tele" ke anggota keluarga pada hari-hari menjelang mengamuk melakukan penembakan, Jumat kemaren, kata sebuah sumber kepada CNN.

Pengiriman SMS terbongkar saat penyidik berusaha mengumpulkan bukti-bukti yang berhubungan dengan latar belakang dan kemungkinan motif penembakan yang dilakukan Paul Anthony Ciancia (23) itu.

Penembakan, yang menewaskan seorang agen kemanan bandara (TSA) dan melukai beberapa lainnya itu, terjadi di dalam Terminal 3 di Bandara Los Angeles (LAX).

"Kami sedang menyelidiki latar belakang dan lebih banyak tentang dia," kata Agen Khusus Biro Investigasi Federal (FBI) yang menangani kasus ini, David Bowdich, kepada wartawan.

Ciancia merupakan pendatang baru dari New Jersey dan baru saja pindah ke Los Angeles.

Dia dipercaya tinggal di Delaware. Ia lulusan tahun 2008 dari sebuah sekolah Katolik yang kesemua siswanya laki-laki, The Salesianum School, di Wilmington, menurut Kepala Sekolahnya, Brendan P. Kennealey.

Tidak diketahui secara rinci berapa lama ia telah menetap di Los Angeles atau alasan kepindahannya ke Los Angeles.

Dalam SMS ke saudara dan ayahnya, Ciancia mengatakan dia tidak bahagia dan putus asa tinggal di Los Angeles, menurut sebuah sumber yang mengetahui penyelidikan itu. Sumber itu berbicara dengan syarat anonim, mengutip investigasi yang sedang berlangsung.

Nada dan bentuk SMS itu sempat membuat khawatir keluarganya, kata sumber itu.

Surat perintah penggeledahan sudah dibuat untuk menyelidiki kediamannya di Los Angeles dan bekas kediamannya di New Jersey, kata seorang pejabat penegak hukum, yang telah mendapatkan briefing kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement