REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tiga anggota Hamas tewas pascaserangan udara Israel ke Jalur Gaza, Palestina, Jumat (1/11) waktu setempat.
Selang beberapa jam kemudian, pertempuran bersenjata kembali menewaskan seorang warga Palestina dan melukai lima tentara Israel. Ini adalah kejadian terburuk antara Israel dan Palestina pascagenjatan senjata pada November ini.
Intensitas penembakan dan kekerasan di Tepi Barat juga semakin tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, mediator yang diturunkan mengatakan, hanya sedikit terlihat tanda-tanda kemajuan.
Militer Israel mengatakan, target pesawat tempur mereka adalah terowongan di selatan Jalur Gaza yang digunakan militan untuk menyerang Israel.