REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Harga komoditas beras di pasar tradisional Kota Sukabumi masih stabil. Kondisi ini berlangsung ditengah ancaman berkurangnya pasokan karena terpengaruh tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini.
Dari pantauan di Pasar Pelita Kota Sukabumi, harga beras lokal Jampang saat ini masih sebesar Rp 7.400 per kilogram. Sementara harga beras dengan kualitas bagus yakni Ciherang mencapai Rp 8.800 per kilogram.
"Harga beras masih stabil," ujar pedagang beras di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Hedi Ramdan (37 tahun).
Sebab, pasokan beras dari sejumlah daerah masih normal dan mencukupi permintaan warga. Akibatnya, Hedi melanjutkan, saat ini harga beras lokal Jampang masih bertahan dan belum ada kenaikan.
Kondisi serupa juga terjadi pada beras dengan kualitas bagus seperti jenis Ciherang. Pedagang beras lainnya, Dadang (46 tahun) mengatakan, harga beras biasanya mengalami kenaikan jelang tahun baru.
Hal ini dikarenakan sejumlah faktor misalnya belum turunnya kuota beras untuk rakyat miskin (raskin) dari pemerintah pusat.
Sekretaris Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Asep Saefullah mengatakan, harga beras di pasaran tidak mengalami kenaikan.
Sebab, stok beras di pasaran cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Diterangkan Asep, petugas secara rutin melakukan pemantauan harga dan ketersediaan sembako di pasaran. Targetnya, pasokan bahan pokok dapat lancar dan harga tetap terjangkau masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi menambahkan, kebutuhan beras Kota Sukabumi setiap tahunnya mencapai sebanyak 68.606 ton.
Sementara produksi beras Kota Sukabumi setiap tahunnya baru mencapai 34 ribu ton.Sehingga, produksi beras lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan sekitar 50 persen. Sementara sisanya dengan mendatangkan pasokan beras dari luar Kota Sukabumi.
Misalnya dari sejumlah sentra produksi beras Jabar yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Karawang.