Senin 04 Nov 2013 07:40 WIB

Kota Cirebon Terancam Masalah Sampah

Rep: Lilis Handayani/ Red: Didi Purwadi
Tumpukan sampah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Aditya
Tumpukan sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kota Cirebon terancam mengalami masalah dengan sampah. Pasalnya, hingga saat ini, Pemkot Cirebon belum mendapatkan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang baru. Padahal, TPA Kopiluhur saat ini sudah mulai penuh.

 

‘’Paling lama dalam dua tahun kedepan, TPA Kopiluhur sudah tidak bisa menampung sampah lagi,’’ ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon, Sumanto.

 

Sumanto mengatakan, jika dalam dua tahun ini tidak bisa menemukan solusi pengelolaan sampah atau lokasi pengganti TPA Kopiluhur, maka Kota Cirebon akan menghadapi masalah sampah. Apalagi, sebagai wilayah perkotaan, rumah-rumah warga tidak memiliki lahan yang cukup untuk mengelola sampah sendiri.

Sumanto menyebutkan, setiap hari volume sampah di Kota Cirebon mencapai 700 meter kubik. Volume sampah tersebut meningkat setiap tahunnya.

 

Sumanto berharap Pemkot Cirebon membuat Perda yang mengatur soal kewajiban warga untuk mengelola sampah. Dengan demikian, warga akan memiliki kesadaran untuk mengelola sampahnya sendiri.

 

Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno, menilai perwali sudah cukup untuk untuk mewajibkan warga mengelola sampah di wilayah rumah tangga. Dengan demikian, tidak perlu sampai ada perda yang mengatur masalah tersebut.

 

‘’Saya (pun) minta dinas terkait untuk menggiatkan pelatihan pengelolaan sampah bagi warga,’’ kata Ano.

 

Ano menambahkan saat ini pihaknya sedang mencari solusi pengganti TPA Kopiluhur. Pihaknya pun sedang membahas rencana TPA regional di wilayah Cirebon.  ‘’Sampai saat ini masih tahap survei,’’ tandas Ano.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement