REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Hibah Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Siti Masripah bersama anggotanya Indah Purwandani, dan Ety Murhayaty yang merupakan dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), melaksanakan pelatihan aplikasi Bank Sampah untuk pengurus Bank Sampah 3G (Go Green Greenery).
Kegiatan digelar pada Sabtu, 13 Juli 2024 merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) dengan judul "Green Economy untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Pengelolaan Limbah Sampah Rumah Tangga Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada Bank Sampah 3G".
Hibah Pengabdian Masyarakat ini didanai oleh BOPTN Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dosen Vokasi Tahun Anggaran 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Dalam sambutannya, Siti Masripah mengatakan aplikasi ini sangat penting bagi keberlangsungan dan efisiensi operasional Bank Sampah 3G. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pengurus dan petugas Bank Sampah dalam memahami cara penggunaan aplikasi dengan baik dan benar, guna mendukung kegiatan operasional Bank Sampah yang lebih efektif.
"Dengan adanya aplikasi ini, kami berharap pengelolaan sampah bisa menjadi lebih terstruktur dan transparan. Ini adalah langkah penting menuju pengelolaan sampah yang lebih modern dan efisien," ujar Siti dalam rilis yang diterima, Sabtu (3/8/2024).
Kardi selaku Programmer Aplikasi Bank Sampah, menjelaskan secara rinci bentuk dan fungsi dari aplikasi Bank Sampah. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pengurus dan petugas Bank Sampah 3G dalam mengelola data nasabah, tabungan sampah, data sampah, penjualan sampah, hingga pencatatan pendapatan dan penarikan tabungan.
"Aplikasi ini sangat membantu dalam mengatasi masalah pencatatan manual yang seringkali tidak efisien. Dengan aplikasi ini, semua data bisa diinput dan diakses dengan mudah," jelas Kardi.
Sementara itu, Indah Purwadani menambahkan dengan adanya pelatihan ini Bank Sampah 3G dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang berbasis teknologi.
"Kami percaya bahwa penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah akan membawa perubahan signifikan dalam cara kita menangani limbah rumah tangga. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan proses pencatatan dan pelaporan, tetapi juga membantu membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” tambah Indah.
"Melalui kolaborasi dan inovasi seperti ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang lebih bersih serta sehat,” tutupnya.