Rabu 06 Nov 2013 08:40 WIB

DMI Perbaiki Sound System Masjid

ketua umum dewan masjid indonesia jusuf kalla didampingi wakil gubernur jawa barat dedy di bandung, tahun baru hijriyah
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
ketua umum dewan masjid indonesia jusuf kalla didampingi wakil gubernur jawa barat dedy di bandung, tahun baru hijriyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyatakan agenda yang mendesak dilakukan DMI lima tahun ini, yaitu memperbaiki akustik (sistem tata suara) di 50 ribu masjid di seluruh Indonesia.

''Dengan perbaikan akustik masjid, dakwah yang dilakukan bisa tersampaikan dengan baik,'' jelas Jusuf Kalla di hadapan 1200 peserta Musyawarah Wilayah V DMI Jawa Barat dan Muswil II Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Jawa Barat di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/11).

Menurut JK, secara nasional saat ini ada 560 ribu masjid di seluruh Indonesia. Setiap hari masjid bertambah. Ini menumbuhkan harapan dalam pembinaan umat ke depan.

Di dunia, kata JK, hanya ada dua negara yaitu Indonesia dan Pakistan yang masjidnya dikelola masyarakat. Sementara negara-negara lain, masjid dikelola dan dibiayai negara. Imam dan pegawainya digaji pemerintah,  .

Kalau kita bicara masjid, sambung mantan wapres ini, lihatlah kegiatan yang dilakukan Rasulullah SAW saat memakmurkan masjid. Masjid menjadi tempat pertemuan, mengatur urusan negara, pembinaan umat, pengadilan dan tempat ekonomi.

''Kita harus memakmurkan masjid. Masjid juga harus memakmurkan masyarakat. Itu yang ideal. Dalam rangka memakmurkan dan dimakmurkan, pertama dakwah dapat diatur. Dakwah bukan hanya membahas akidah, ibadah, fikih, halal dan haram, neraka dan surga,'' kata JK menjelaskan.

Menurut JK, banyak hal yang bisa menjadi materi dakwah misalnya mengaji tentang pasar, bagaimana menjual yang baik. ''Nah, ustadz yang menguasai ilmu pemasaran dan ekonomi diundang. Tujuan kita untuk menjadikan masyarakat yang baldatun tayyibatun warabuun ghafur.''

Ia mengatakan kemakmuran masjid akan terwujud bila masyarakat punya kegiatan yang punya hubungan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan itu juga akan berjalan jika ada interaksi yang baik antara masjid dan jamaahnya. "Tapi kan kadang imamnya bicara, jamaahnya tidak mendengarkan," sindir JK yang disambut gerrrr hadirin.

Alasan jamaah malas mendengarkan khutbah, kata JK, dipengaruhi kualitas suara yang keluar. "50 persen lebih masjid di Indonesia, jamaah tidak mendengarkan imamnya dengan baik, karena suaranya mengaung-ngaung," katanya.

Menurut JK, perbaikan akustik masjid mendesak dilakukan. "Kita akan memperbaiki 50 ribu masjid di Indonesia. Kita akan berikan bantuan lima unit mobil operasi untuk keliling memperbaiki masjid," tutur JK.

Nantinya, DMI akan melatih anak-anak muda mengelola sound sistem yang baik. Betapapun hebatnya seorang muballigh kalau sound sistemnya jelak, dakwah tidak akan sampai kepada jamaah.

JK menambahkan, masjid bukan hanya untuk ibadah ritual tapi untuk kegiatan ibadah sosial, ekonomi masyarakat. ''Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi untuk membangun peradaban, tempat membina persatuan dan memperbaiki hubungan kemasyarakatan,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement