REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Semarang mengaku kesulitan menelusuri sidik jari komplotan perampok ATM BCA yang dicuri dari tempatnya di Jalan Tlogosari Raya Semarang, Ahad (3/11), karena mesin tersebut ditemukan dalam kondisi rusak.
Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono di Semarang, mengatakan, mesin ATM tersebut rusak karena dibuang oleh pelaku di sebuah sungai di Jepara. "Sidik jari pelaku sulit dilacak karena saat ditemukan, ATM di dalam air," katanya.
Adapun teknik untuk membongkar brankas, kata dia, hingga saat ini masih diselidiki. "Masih didalami, digergaji atau dicongkel," tambahnya.
Hingga kini, lanjut dia, polisi masih melakukan penyelidikan terkait perampokan tersebut.
Sebelumnya, sebuah ATM BCA di Jalan Tlogosari Raya II Nomor 24 Semarang dibawa kabur maling yang diduga berjumlah lebih dari satu orang dan mengendarai mobil, Ahad (3/11) dini hari.
Kapolsek Pedurungan Komisaris Sukarman menduga pelaku berjumlah banyak dan menggunakan mobil tersebut bedasarkan penyelidikan sementara. "Kerugian sementara, brankas ATM yang dibawa lari pelaku sekitar Rp 450 juta," katanya.