Senin 11 Nov 2013 09:01 WIB

Bahan Makanan di BPBD Pandeglang Menipis

Red: Hazliansyah
BPBD
Foto: blogspot.com
BPBD

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan menyatakan, cadangan beras untuk bencana di daerah itu sebanyak 60 ton.

"Setiap tahun kita mendapat bantuan beras untuk persediaan bencana dari pemerintah 100 ton, dan saat ini sisanya masih sekitar 60 ton," katanya di Pandeglang, Senin.

Menurut dia, 40 ton beras telah disalurkan pada warga yang tertimpa bencana, di antaranya korban banjir, puting beliung dan kebakaran. Ia juga menyatakan, beras persediaan untuk bencana tersebut disimpan di gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Pandeglang-Lebak, dan kapan pun bisa diambil.

"Kapan pun diperlukan bisa diambil, dan penyalurannya juga cukup mudah, cukup ada permintaan dari camat tempat terjadinya bencana," ujarnya.

Sementara persediaan bahan makan di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mulai menipis karena terus disalurkan pada korban bencana di daerah tu.

"Setiap bulan kita selalu menyalurkan bantuan bahan makan bagi korban bencana, baik akibat puting beliung, angin besar, longsor maupun kebakaran, dan sekarang persediaan di gudang sudah menipis," kata Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Fadjri Djaffar.

Ia menyatakan pihaknya telah mengajukan bantuan bahan makan tersebut pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Provinsi Banten.

"Mudah-mudahan bantuan dari BNPB segera datang mengingat saat ini mulai turun hujan dan dikhawatirkan akan terjadi banjir," katanya.

Ia juga menyatakan, belum lama ini Kabupaten Pandeglang mendapat pasokan logistik untuk bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk penanganan tanggap darurat jika bencana terjadi di daerah itu.

Losistik untuk bencana yang dikirim BNPB tersebut, kata dia, yakni m family kid 75 paket, masker 2.000 lembar, peralatan dapur 300 paket dan sandang 77 paket.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement