Sabtu 21 Sep 2024 10:52 WIB

2.500 Porsi Makanan untuk Masyarakat Miskin di Bogor

Masyarakat miskin di Bogor membutuhkan banyak bantuan.

Ilustrasi pemberian bantuan makanan.
Foto: Rumah Zakat
Ilustrasi pemberian bantuan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui Program Bank Makanan menyalurkan sebanyak 2.500 porsi makanan prasmanan untuk masyarakat ekonomi rentan di Kampung Nyomplong, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Sebanyak 2.500 porsi makanan tersebut didistribusikan untuk masyarakat miskin di Desa Kiarapandak sebanyak 1.000 porsi, Desa Kiarasari 1.000 porsi, dan untuk ponpes setempat sebanyak 500 porsi.

Baca Juga

"Tim Divisi Kemanusiaan BAZNAS Alhamdulillah telah mendistribusikan makanan dengan menu lengkap bagi masyarakat di Bogor. Kegiatan ini merupakan upaya BAZNAS dalam rangka memenuhi asupan gizi masyarakat rentan," kata Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.

Saidah mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Baznas dalam memperkuat solidaritas sosial di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang rentan dan kurang mampu, sehingga banyak manfaat yang dapat dirasakan secara langsung dengan adanya kegiatan ini.

"Pendistribusian makanan ini juga diharapkan dapat memperkuat solidaritas sosial untuk turut serta dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Saidah juga mengatakan bantuan yang diberikan merupakan buah dari kebaikan yang terus dilakukan masyarakat melalui Baznas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat miskin.

"Tentunya Baznas mengucapkan terima kasih atas uluran tangan dari donatur yang telah berbagi dengan masyarakat rentan yang membutuhkan bantuan," ucap Saidah.

Diketahui, Program Bank Makanan merupakan salah satu upaya Baznas untuk menyelesaikan dua masalah besar yaitu mengurangi jumlah makanan yang terbuang sia-sia dan memberikan akses makanan sehat untuk orang yang kekurangan melalui pendekatan kolaboratif bekerja sama dengan berbagai pihak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement