REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- KASAD, Jenderal TNI Budiman mengatakan, berdasarkan laporan sementara tim investigasi, Heli M-17 jatuh 10 meter sebelum mendarat di kawasan Malinau, Kalimantan Utara.
"Laporan sementara yang disampaikan kepada saya, tetapi ini belum pada kesimpulan, helikopter itu sebetulnya sudah 10 meter sebelum mendarat kemudian tertiup hempasan angin yang cukup kuat sehingga oleng dan tidak seimbang, kemudian baling-baling mengenai pohon terdekat dan berakibat tergulingnya pesawat ke dalam jurang," katanya di Magelang, Senin (11/11).
Ia mengatakan hal tersebut usai upacara Wisuda Purnawira Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat 2013 di Akademi Militer Magelang.
KASAD menuturkan, kondisi hari ini seluruh jenazah korban Heli M-17 sudah dievakuasi, sedangkan yang luka berat satu korban sudah dibawa ke RSPAD Jakarta dan lima korban lain di RS Tarakan.
"Untuk identifikasi telah dilaksanakan semalam dan secara bagian utama sudah diketahui orang perorang, tetapi untuk yang lainnya masih terus dilaksanakan," katanya.
Budiman berujar, menjadi suatu pertimbangan ke depan untuk pemanfaatan Heli MI-17, digunakan untuk landasan atau helipet yang mempunyai area yang cukup luas dan yang diperkirakan tidak ada angin kencang.
Ditanya apakah kecelakaan heli tersebut karena faktor cuaca, ia mengaku belum bisa menyimpulkan. "Laporan sementara yang saya terima terakhir dari tim investigasi yang bisa menanyakan kepada saksi bahwa kejadiannya seperti yang saya sampaikan," katanya.