REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Sebuah pemandangan berbeda terlihat di klub Gresik United. Musim lalu, Laskar Joko Samudro menjadi salah satu tim yang begitu panjang melakukan persiapan dengan merekrut banyak pemain bintang. Kondisi sebaliknya terlihat jelang musim ini, Gresik United bahkan mulai ditinggal pemain pilarnya.
Dikabarkan, klub kebanggaan Ultrasmania itu memang tengah dilanda krisis finansial. Pengelola klub peringkat sembilan Indonesia Super League 2013 ini dikabarkan tengah mencari investor untuk mengelola tim secara bersama-sama. Berbeda dengan musim lalu, yang dikabarkan anggaran tim menghabiskan hingga Rp 30 Miliar.
Reaksi sudah diperlihatkan oleh Ultrasmania. Fanatik Laskar Joko Samudro ini mengaku kecewa dengan sikap manajemen yang terkesan adem ayem. Kondisi tersebut sangat berbeda dibanding dengan tim tetangga seperti Persebaya ISL, Arema Cronous, dan Persela yang sudah ada berancang-ancang mempersiapkan tim secara serius.
Beberapa pemain pilar musim lalu, seperti Ambrizal dan Siswanto, kemungkinan juga hengkang dari Gresik. Ambrizal, yang sebelumnya disebut mengurungkan niatnya bergabung dengan Barito Putera karena masih betah di Gresik United, ternyata malah pindah ke Persebaya ISL.
Yang teranyar, Siswanto pun mengisyaratkan untuk pergi dari Gresik United. Sempat dikabarkan diincar Persebaya ISL, Siswanto justru menyebutkan Sriwijaya FC sebagai klub yang serius mengincarnya.
“Kontrak saya memang sudah habis, tapi saya masih menunggu pembicaraan dari manajemen Gresik United. Soal Persebaya, sebenarnya belum juga ada deal. Tapi malah Sriwijaya FC yang memberi kepastian, walau Cuma lewat lisan,” kata Siswanto seperti dilansir situs Ligaindonesia.co.id.
Secara tersirat, mantan pemain Persib Bandung ini mengaku peluang untuk menyebrang ke Laskar Wong Kito, memang cukup besar. Jika Siswanto ke Sriwijaya, dia akan menyusul rekannya di Gresik United, Erol Iba dan Diogo Rangel Santos, yang kini sudah resmi kembali ke Sriwijaya. Bahkan Erol Iba sudah melakukan tanda tangan pra kontrak dengan Sriwijaya, beberapa waktu yang lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika