REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, melakukan penampilan publik yang langka pada Rabu (13/11). Dia mengatakan bahwa kegagalan untuk mencapai kesepakatan dengan sekutu Iran atas program nuklirnya akan berarti perang di kawasan itu.
Kekuatan dunia gagal mencapai kesepakatan dengan Iran selama akhir pekan untuk mengekang program kontroversial nuklirnya dengan imbalan beberapa bantuan dari sanksi-sanksi yang melumpuhkan. Meskipun, para pejabat tinggi melakukan pembicaraan maraton di Jenewa.
Barat dan Israel telah lama menduga Iran sedang mengejar berkemampuan senjata nuklir bersama program sipilnya. Tetapi, Teheran membantah keras tuduhan-tuduhan itu.
Iran bersama dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, adalah sekutu dekat Hizbullah. Yakni, gerakan Syiah Lebanon dengan sayap militer yang kuat.