REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pengusaha muda Indonesia, Erick Thohir resmi ditetapkan sebagai Presiden Inter Milan pada Jumat (16/11) waktu setempat. Erick menggantikan posisi Massimo Moratti yang telah menangani I Nerazzurri sejak 1995.
Dalam kesempatan pertama berbicara kepada media, Erick langsung menyemangati petinggi klub sekaligus menyindir AC Milan, rival sekota Inter.
“Chi non salta Rossonero è! (Jika Anda tidak melompat maka Anda adalah pendukung AC Milan),” celutuk Erick yang disambut senyum Moratti dan para jurnalis. Kalimat tersebut sangat popular diteriakkan suporter di Giuseppe Meazza untuk melabeli pendukung Milan yang dikenal gemar duduk daripada berjingkrak.
Erick berkata, menjadi Presiden Inter merupakan sebuah pencapaian fenomenal. Ia menganggap hal itu sebagai mimpi yang menjadi kenyataan. Karenanya, Erick berterima kasih kepada Tuhan, keluarga, dan koleganya yang membantunya bisa mewujudkan mimpi itu.
Erick bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo menjadi pemilik mayoritas saham klub. Melalui konsorsium International Sports Capital (ISC) membeli 70 persen saham Inter sebesar 350 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,4 triliun. Dengan ditetapkannya Erick sebagai presiden, hal itu menjadi akhir dari era Moratti yang menguasai Inter sejak 1995.