Sabtu 16 Nov 2013 18:40 WIB

Keris Dibahas di Milan

Keris
Keris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keris, warisan budaya dunia dari Indonesia menjadi topik bahasan hangat lebih dari 70 kolektor dan pecinta seni dalam sebuah seminar di Museum Seni dan Ilmu Pengetahuan Milan, Italia.

Seminar yang bertema Tidak Hanya Sekedar Senjata: Sekala, Dunia Nyata Keris menghadirkan dua kolektor kondang di Italia sebagai pembicara. Yaitu Dr Sandro Forgiarini dan Dr Marco Noris.

Menurut Forgiarini, seorang dokter forensik, proses pembuatan keris oleh seorang empu hanya ada di Indonesia. "Keris itu unik, dan hanya ada di Indonesia," ujarnya.

Sementara Marco Noris mengulas mengenai penyebaran keris di wilayah Nusantara dan karakteristik khusus dari hulu (pegangan keris) dan warangka (sarung keris) dari tiap-tiap daerah di Indonesia.

Seminar menjadi lebih berbobot dengan hadirnya kurator dan kolektor keris ternama dari Prancis, Dr Jean Greffioz, pengarang buku Kris: The Passion of Indonesia. 

Greffioz menyatakan, keris diakui dunia meski pun pada masa sekarang pembuatannya pun masih menggunakan cara-cara yang sangat tradisional. 

Dikatakannya, bentuk dan karakteristik keris dapat menunjukkan dari daerah mana keris itu berasal.

Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Roma, Priyo Iswanto menyampaikan, seminar tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata bagi para pecinta untuk membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian keris.

Dikatakan, keris sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia dan warisan para empu merasa sangat terhormat dengan adanya seminar ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement