Ahad 17 Nov 2013 15:54 WIB

PDIP Minta Kader Waspadai Tsunami Politik

Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan Tjahyo Kumolo meminta seluruh kader mewaspadai terjadinya tsunami atau goncangan politik yang dapat mengganggu elektabilitas partainya menjelang Pemilu 2014. "Jangan sampai lengah, jangan sampai menjelang April ada tsunami politik yang mengganggu posisi PDIP," kata Tjahyo di Batam, akhir pekan.

Ia meminta seluruh kader PDIP berhati-hati dalam melangkah agar tidak terjebak dalam kesalahan yang bisa mendatangkan goncangan bagi partai secara keseluruhan. Apalagi, selama ini PDIP tergolong aman dan jauh dari tsunami.

Tjahyo mengingatkan, sampai saat ini sudah ada 76 anggota DPRD periode 1999 hingga 2004 yang terjerat hukum. Kasus-kasus itu harus menjadi pelajaran karena dapat merusak kredibilitas partai. "Elit politik harus hati-hai melangkah. Desember, Januari sampai Februari masa sulit, harap waspada, cermat," tuturnya.

Secara politik dan berdasarkan survei berbagai elemen baik internal maupun eksternal, kata dia melanjutkan, PDIP siap menang. Namun itu semua masih tergantung pada kondisi menjelang Pemilu. Jika ada kader berbuat salah, maka dikhawatirkan akan mengganggu. "Kami siap mengambil alih kekuasaan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Tjahyo juga meminta seluruh kader mencermati calon anggota legislatif yang diusung dalam melakukan kampanye. PDIP melarang seluruh caleg melakukan kampanye bersama dengan caleg partai lain. "Kalau ada caleg tandem dengan partai lain, tegur, kalau masih terus dilakukan, coret," tambah Tjahyo.

Sementara mengenai calon Presiden, ia mengatakan PDIP masih mencermati gelagat dinamika partai lain dan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Dalam survei yang dilakukan internal dan eksternal partai, ada lima nama yang muncul diunggulkan menjadi Presiden 2014-2019. Dari lima orang itu, kata dia, ada dua orang kader PDIP, yaitu Jokowi dan Megawati.

Meski begitu, PDIP belum mau mengerucutkan nama yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014. "Perlu kesabaran revolusioner. Harus hati-hati, jangan tergesa-gesa mengumumkan," kata dia.

Ia khawatir jika mengumumkan capres terlalu dini maka akan menjadi sasaran tembak partai lain.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement