Senin 18 Nov 2013 07:19 WIB

Merapi Keluarkan Asap, Warga Mengungsi di Balai Desa

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta
Foto: Antara/ Wahyu Putro
Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal pada Senin (18/11) pagi. Kondisi itu membuat warga dari kelompok rentan mengungsi di balai desa setempat. 

Informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, warga dari Desa Glagah Harjo telah berkumpul ke titik yang ditentukan pada saat Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal. Sebagian warga sudah kembali ke rumah karena Gunung Merapi berangsur normal.

Namun, kelompok rentan masih tetap tinggal di balai desa setempat. Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sleman, Heru Saptono mengungkapkan, sebanyak 600 kepala keluarga dari tiga dusun di Desa Glagah Harjo yakni Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srenen berada di titik kumpul masing-masing dusun.

Kelompok rentan telah mengungsi di Balai Desa Glagah Harjo dengan rincian sebanyak 15 balita, 26 lansia, delapan ibu hamil, dan satu difabel. "Sekarang kelompok rentan masih mengungsi," ujar Heru dihubungi Republika Senin. 

Heru mengatakan, tidak ada kepanikan yang terjadi saat Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal. Warga sudah mengikuti standar operasional kesiapsiagaan bencana Merapi. 

"Warga sudah dilatih dua minggu lalu sehingga tidak ada kepanikan. Mereka sepakat untuk kumpul di titik kumpul," ujarnya.

Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal yang membubung setinggi 2.000 meter, sekitar pukul 05.00 WIB. Merapi juga mengeluarkan suara gemuruh. Akan tetapi, aktivitas Gunung Merapi kembali normal beberapa menit kemudian. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement