Senin 18 Nov 2013 22:15 WIB

Prancis Desak Penghentian Mutlak Pemukiman Israel

Pemukiman baru Israel di Jerusalem Timur
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Pemukiman baru Israel di Jerusalem Timur

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Prancis Francois Hollande pada Senin (18/11) menyerukan penghentian sepenuhnya pemukiman Israel di tanah Palestina. "Prancis menuntut penghentian penuh dan lengkap pemukiman itu," katanya pada jumpa pers bersama di Ramallah dengan timpalannya, Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Saat berbicara pada kunjungan resmi pertamanya ke wilayah Palestina itu, pemimpin Prancis tersebut memperingatkan bahwa pembangunan permukiman bermasalah bagi perundingan perdamaian, yang tersendat lebih dari tiga bulan dengan sedikit tanda kemajuan.

"Kegiatan pemukiman mempersulit perundingan itu dan menyulitkan pencapaian penyelesaian dua-negara," kata Hollande. Sejak perunding Israel dan Palestina kembali ke meja pada akhir Juli, Israel mengumumkan ribuan rumah baru pemukim, langkah yang membuat berang Ramallah.

Tapi, Abbas pada Minggu kepada AFP menyatakan pembicaraan perdamaian dengan Israel akan berlanjut sembilan bulan penuh, yang disetuji dengan Washington "terlepas dari yang terjadi di lapangan".

Dalam pembicaraan dengan pemimpin Israel pada Ahad, Hollande menyatakan Prancis menegaskan, "Jika ingin perdamaian, Anda harus melakukan gerakan menuju perdamaian."

Israel ingin melanjutkan pembangunan taman nasional baru di gunung Scopus Slopes di Yerusalem, dalam upaya menghalangi pembangunan Palestina di daerah tersebut, kata harian "Haaretz" pada pekan lalu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement