Sabtu 12 Jul 2025 09:59 WIB

Kebiadaban Israel Berlanjut: RS, Kampus dan Situs PBB akan Diserang Besar-besaran

Daerah yang berada di Rimal selatan tersebut dihuni oleh ribuan keluarga.

Warga Palestina membawa karung makanan dan bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari konvoi truk menuju Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Ahad, 22 Juni 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina membawa karung makanan dan bantuan kemanusiaan yang diturunkan dari konvoi truk menuju Kota Gaza, di Jalur Gaza utara, Ahad, 22 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pasukan Penjajah Israel (IDF) pada Jumat (11/7/2025) memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi dari dua wilayah di sebelah barat Kota Gaza, yang dihuni oleh ribuan warga sipil, termasuk para pengungsi, menjelang serangan.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan: "Kepada warga daerah Kota Gaza di Blok 783 dan 784, segera evakuasi diri dari daerah itu, karena kami akan menyerangnya secara besar-besaran."

Baca Juga

Tentara Israel melampirkan sebuah peta yang menunjukkan beberapa daerah yang disasar, yang mengindikasikan keberadaan fasilitas sipil dan layanan vital. Kedua daerah, yang dikenal sebagai Blok 783 dan 784, mencakup sebuah rumah sakit, kantor organisasi HAM Palestina, dua universitas, dan satu situs PBB, serta lingkungan Palestina yang padat penduduk.

Menurut wartawan Anadolu, daerah tersebut terletak di lingkungan Rimal selatan dan dihuni oleh ribuan keluarga. Tempat tersebut juga ditinggali para pengungsi yang tinggal di sekolah dan kamp, serta tenda-tenda yang didirikan di jalan-jalan dan lahan terbuka, setelah mereka melarikan diri dari daerah timur Kota Gaza dan Gaza utara karena pengeboman Israel dan perintah evakuasi sebelumnya.

Israel menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 57.800 warga Palestina sejauh ini, dengan sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

photo
Sara Al-Nouri berduka atas jenazah saudarinya yang berusia 13 tahun, Sama, satu dari 10 anak yang syahid akibat serangan Israel di klinik medis di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Kamis, 10 Juli 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Pengeboman tanpa henti menghancurkan daerah kantong tersebut dan memicu kelangkaan pangan dan penyebaran penyakit. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement