Rabu 20 Nov 2013 11:40 WIB

Dubes Najib Melapor ke Presiden

Dubes Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema.
Foto: AP
Dubes Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  -- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Australia Najib Riphat Kesoema melapor kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, setelah dirinya dipanggil pulang terkait isu penyadapan oleh negeri kangguru terssebut.

00

Dubes Najib tiba sekitar pukul 10.45 WIB didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dubes Najib diterima Presiden sekitar pukul 11.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Presiden duduk di tengah dalam satu meja panjang di sebelah kanannya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Dubes Najib, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha dan Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

Sedangkan di sebelah kirinya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sebelum diterima Presiden mengatakan, dirinya dan Dubes Najib telah melakukan konsultasi pagi sebelum yang akan dilaporkan kepada Presiden Yudhoyono.

"Intinya tentu sesuai dengan instruksi dan arahan Bapak Presiden, Bapak Dubes telah dipanggil ke jakarta, untuk konsultasi, tadi pagi kami telah melakukan konsultasi dan pagi hari ini kita melaporkan perkembangannya kepada Bapak Presiden untuk memperoleh instruksi dan arahannya," katanya.

Sementara Dubes Najib mengatakan," Seperti disampaikan Pak Menteri, warga segara semuanya tenang, kami akan melaporkan pada bapak presiden dulu."

Pemerintah Indonesia memanggil pulang Dubes Indonesia untuk Australia sebagai protes keras terhadap isu penyadapan yang dilakukan oleh negeri Kangguru tersebut terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement