REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang perunding senior Iran, Kamis (21/1), mengatakan tidak ada kemajuan telah dibuat untuk menjembatani perbedaan dengan kekuatan dunia selama hari kedua perundingan nuklir di Jenewa.
"Belum ada kemajuan mengenai titik-titik perbedaan dengan apa yang disebut Kelompok P5+1 mengenai sengketa nuklir Iran,'' kata Abbas Araqchi seperti dikutip kata Kantor Berita Mehr.
Araqchi, wakil menteri luar negeri, tidak merincinya. Namun, Iran memiliki perbedaan dengan mereka termasuk apa yang disebut haknya untuk melakukan pengayaan uranium.
Pernyataan itu muncul di pertemuan di Jenewa antara para direktur politik dari P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Rusia ditambah Jerman-- dan para perunding Iran.
Perundingan-perundingan itu mencari kesepakatan masalah pelik atas program nuklir Iran yang negara-negara Barat dan Israel duga menutupi kegiatan militer, meskipun tuduhan itu dibantah Teheran.
''Harus ada kemajuan dan pembicaraan makin mendekati kesepakatan, itu mungkin bagi para menteri luar negeri (P5+1) mendatang untuk membantu pencapaian kesepakatan yang telah tampak pada awal bulan ini,'' kata Araqchi.