REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menegaskan tidak akan mundur sebagai bakal calon presiden.
Ia menilai polemik serta dinamika terkait dirinya sebagai bakal capres justru semakin memotivasinya untuk lebih bekerja keras untuk menang.
"Sudah kukembangkan layarku pantang bagiku untuk surut kembali," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) pada pidatonya di pembukaan Rapimnas V Partai Golkar, di Jakarta Selatan, Jumat, (22/11).
Lebih lanjut Aburizal menegaskan polemik dan dinamika terkait dirinya sebagai bakal capres justru semakin memotivasinya untuk lebih bekerja keras untuk menang.
Aburizal, menyadari capres Golkar penuh dinamika dan mengandung percakapan dan polemik yang menarik. Dia mengakui, dinamika yang terjadi saat ini membuat dirinya semakin tertantang.
Aburizal memandang dinamika yang terjadi saat ini menjadi tantangan baginya untuk lebih baik lagi.
"Padi sudah semakin menguning. Warnanya sudah semakin matang. Siap untuk dipanen empat bulan lagi. Karena itu, manfaatkanlah Rapimnas ke-V ini sebagai momentum untuk semakin merapatkan barisan, untuk menyatukan langkah dalam irama yang semakin harmonis, serta untuk membicarakan kepentingan bersama dalam mencapai tujuan besar Partai Golkar," jelas Aburizal.
Aburizal menjelaskan pilpres masih tujuh bulan lagi, sehingga dalam jangka waktu itu, masih banyak hal bisa terjadi. "Apalagi masyarakat Indonesia cair dan cerdas. Momentum bisa datang dan pergi begitu saja," katanya.
Karena itu, lanjut Aburizal, sikap terbaik kandidat capres adalah sikap yang positif dan terus bekerja, serta terus mendengar suara rakyat. Aburizal sendiri berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menang.
Aburizal juga mengungkapkan bahwa semua capres menginginkan hal yang sama yaitu untuk kemajuan bangsa Indonesia. Aburizal juga mengingatkan bahwa pilpres juga merupakan pertaruhan nasib jutaan rakyat.
"Itu yang memicu semangat saya terus mengembangkan layar. Berkeliling ke seluruh wilayah Idonesia mendengar suara rakyat," katanya.