REPUBLIKA.CO.ID, SAMRINDA -- Empat korban hilang saat tabrakan perahu berpenumpang 16 orang dengan "tugboat" (kapal penarik) ponton di perairan Sungai Mahakam Desa Kutai Lama, Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur hingga Ahad (24/11), masih dalam pencarian.
Kecelakaan di perairan Sungai Mahakam Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara antara perahu klotok yang mengangkut 16 warga Samarinda, dengan 'tugboat' itu, terjadi Sabtu (23/11) malam sekitar pukul 19.00 Wita.
"Mereka habis memancing dan hendak menuju pulang ke Samarinda. Namun, saat berada di wilayah Desa Mariam, perahu klotok yang mereka tumpangi ditabrak 'tugboat' penarik ponton batu bara," ujar Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Kukar, Inspektur Satu Kunadi.
Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang selamat, satu orang ditemukan tewas atas nama Pandi Ahmad (44) warga Jalan Dr Sutomo RT 001 Kelurahan Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu, sedangkan empat korban lainnya, yakni Agus, Karman, Sumiardi, dan Yani dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Sebelas orang yang berhasil selamat dalam peristiwa itu, kata Kunadi, yaitu H Amir, Aar, Oni, Ucin, Robert, Wawan, Karyadi, Ardi, Agus, Yani, Deni, semuanya warga Samarinda.
Tim gabungan Polisi Perairan Polres Kutai Kartanegara bersama Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Samarinda, TNI Angkatan Laut Anggana, dan Tim SAR Kaltim, ujar Kunadi, masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi tabrakan untuk mencari empat korban tersebut.
Upaya pencarian dilakukan sejak Minggu pagi sekitar pukul 06.00 Wita. "Saat ini tim masih berusaha melakukan pencarian," kata Kunadi.
Wakil Komandan TNI Angkatan Laut Anggana Pelda Suhariyanto mengatakan pencarian korban perahu kelotok itu juga melibatkan masyarakat setempat.
"Kami bersama tim SAR dan warga masih terus melakukan pencarian empat korban yang hilang," ujar Suhariyanto.
Walaupun arus Sungai Mahakam cukup deras, menurut Suharyanto tidak mengganggu upaya pencarian korban kapal kelotok tersebut.