REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menolak menandatangani kesepakatan bersama Washington dengan alasan perjanjian kedua pihak harus memberikan ketenangan dan kedamaian di Afghanistan.
Namun, Karzai menyatakan akan menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat jika hal itu membawa perdamaian di negaranya setelah dilanda konflik lebih dari tiga dekade.
"Mulai hari ini, keamanan dan perdamaian di Afghanistan menjadi prioritas utama di atas segala kepentingan lainnya,” kata Karzai di depan peserta Sidang Majelis Umum PBB di Washington, Amerika Serikat, Ahad (24/11).
Jika Amerika kembali melakukan aksi militer di negaranya, ia mengancam akan membatalkan kesepakatannya dengan Washington.
“Amerika telah memulai peperangan di Afghanistan. Mereka pula yang harus bertanggungjawab dan mengakhiri tragedi ini," Papar Karzai seperti dlaporkan Al Jazeera yang dikutip Mi’raj News Agency.