Rabu 27 Nov 2013 08:53 WIB

Cina Desak Suriah Hadiri Konferensi Tanpa Prasyarat

 Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Cina, Selasa (26/11), menyeru semua pihak di Suriah agar ikut dalam proses politik secara pro-aktif dan menghadiri Konferensi Jenewa II tanpa persyarat apa pun. Liu Jieyi, Wakil Tetap Cina untuk PBB, mengeluarkan seruan itu dalam pertemuan Sidang Majelis Umum PBB mengenai Timur Tengah.

Cina sejak dulu selalu berpendapat penyelesaian politik adalah satu-satunya penyelesaian bagi masalah Suriah, kata Liu. Ia menambahkan, "Pemerintah Suriah dan pihak oposisi mesti mencari penyelesaian melalui pembicaraan langsung dan memulai proses politik yang dipimpin oleh orang Suriah."

Konferensi Jenewa II mengenai Suriah telah dijadwalkan diselenggarakan pada 22 Januari tahun depan. "Cina percaya ini adalah kemajuan dalam penerapan Resolusi 2118 Dewan Keamanan PBB dan dalam memajukan penyelesaian masalah Suriah," katanya, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (27/11).

Ia menekankan, Cina menyambut baik dan mendukung perkembangan itu. "Kami berharap semua pihak terkait takkan membuang waktu dalam mempersiapkan konferensi tersebut, dengan tujuan memajukan perkembangan positif konferensi itu," kata Liu.

Konferensi Jenewa II bertujuan sepenuhnya melaksanakan Komunike Jenewa 30 Juni 2012, termasuk pembentukan badan pemerintah peralihan dengan wewenang eksekutif penuh.

Konflik yang berlanjut antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, yang meletus pada Maret 2011, telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka di dalam wilayah Suriah dan menuju ke negara tetangga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement