REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Ratusan hektar kebun karet milik warga di sejumlah desa di pinggiran Sungai Barito Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah, terendam banjir akibat meluapnya sungai tersebut.
"Akibat kebun karet terendam banjir, maka usaha masyarakat di tempat kami terhenti total karena komoditi itu merupakan mata pencaharian utama," kata seorang warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, Irwansyah di Muara Teweh, Sabtu (30/11).
Banjir yang melanda kabupaten di pedalaman Kalteng itu, sudah memasuki hari ketiga dengan air masih belum surut dengan ketinggian banjir bervariasi antara 1-2 meter di kawasan Kelurahan Jambu.
Petani karet lainnya Adiono warga Dusun Pararawen Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah mengakui, akibat banjir ini ia dan warga lainnya tidak bisa menyadap karet karena kebun terendam banjir.
"Kami berharap banjir cepat surut, karena sudah mengganggu perekonomian warga. Kami juga mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah," katanya.
Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Barito Utara, juga melanda sejumlah kawasan dataran rendah di Muara Teweh. Banjir yang melanda Muara Teweh ini juga masih merendam sejumlah ruas jalan di antaranya Jalan Imam Bonjol, Jalan Merak, Jalan Mawar dan Gang Paraguay Jalan Dahlia dengan ketinggian air bervariasi antara 15-50 sentimeter.
"Banjir mulai surut namun sangat perlahan, kalau tidak hujan di kawasan hulu Sungai Barito atau di wilayah Kabupaten Murung Raya diperkirakan air surut," kata seorang warga Abdurahman.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Guntur Pardede mengatakan hingga kini ratusan rumah warga tersebar di enam dari sembilan kecamatan masih terendam banjir.
"Meski ketinggian banjir mulai surut, namun ratusan rumah di sejumlah desa pada enam kecamatan masih terendam banjir," katanya.
Kecamatan yang teredam banjir itu antara lain, Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Lahei, Lahei Barat dan Montallat, saat ini petugas sedang mendata korban banjir.
Kecamatan Montallat merupakan kawasan di wilayah hilir merupakan daerah yang paling parah diterjang banjir hingga saat ini ada tiga desa yang masih terendam banjir sekitar 200-an bangunan diantaranya rumah, sekolah dana sarana kesehatan.
"Sebagian desa di wilayah Kecamatan Montallat itu telah mendapat bantuan berupa beras dan mie instan serta bahan makan lainnya yang secara simbolis diberikan Bupati Barito Utara, Nadalsyah yang langsung memantau banjir di kecamatan itu," kata Pardede.