Ahad 01 Dec 2013 06:07 WIB

PBB: Pekerja Bantuan di Afghanistan Di Bawah Ancaman

Red: Didi Purwadi
Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)
Foto: AP/Rahmat Gul
Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Para pekerja bantuan di Afghanistan semakin di bawah ancaman. Demikian kata Perserikatan Bangsa Bangsa pada Sabtu.

PBB menyebutnya ini sebagai tren mengkhawatirkan karena kebanyakan pasukan pimpinan Amerika Serikat mempersiapkan diri untuk meninggalkan negara itu akhir tahun depan.

"Saya sangat peduli dengan tren ini karena negara di tengah-tengah masa transisi yang sulit yang dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan kemanusiaan," kata koordinator Kemanusiaan PBB di Afghanistan, Mark Bowden, dalam sebuah pernyataan.

Keberangkatan pasukan Barat akan meninggalkan pasukan Afghanistan untuk memerangi pemberontakan yang dipimpin Taliban sendiri. Hal tersebut menjadi masalah keamanan bagi para pekerja asing dan rekan Afghanistan mereka yang bekerja pada proyek pembangunan dan rekonstruksi di seluruh negeri.