Ahad 01 Dec 2013 08:12 WIB

Anis Matta Unggul di Pemilihan Raya PKS Aceh

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 23 Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) se-Provinsi Aceh melaksanakan Pemilihan Raya atau Pemira dan Anis Matta meraih dukungan terbanyak sebagai bakal calon presiden dari internal partai tersebut.

"Pemilihan raya calon presiden internal partai yang digelar serentak ini sesuai instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP)," kata Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh, H Saifunsyah, di Banda Aceh, Sabtu.

Pemira calon presiden internal partai yang mengunggulkan Presiden PKS M Anis Matta tersebut diperkirakan diikuti 15 ribu kader dan simpatisan partai tersebut.

"Seluruh pemilih yang ikut berpartisipasi aktif tersebut merupakan kader dan simpatisan," katanya.

Dijelaskan setiap kader yang berpartisipasi aktif dalam Pemira tersebut diberikan kesempatan untuk memilih lima dari 22 nama bakal calon presiden yang diusung partai itu.

Berdasarkan hitungan cepat panitia pemilihan di tingkat DPW Aceh hingga Sabtu pukul 15.00 WIB, Presiden PKS M Anis Matta unggul dengan memperoleh suara 18,43 Persen.

Kemudian disusul mantan Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid 16,82 persen, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring 13,59 persen, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan 13,02 persen dan HM Nasir Djamil sebanyak 10,68 persen.

Ia menambahkan hasil pemilihan tersebut diperkirakan akan tuntas dalam empat hari pascapemilihan calon presiden dari interbal partai tersebut.

"Pemira Capres juga menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi kader,'' katanya. ''Karena, mereka diberikan kesempatan memilih calon presiden."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement