Senin 02 Dec 2013 11:00 WIB

OJK: Baru 21 Persen Masyarakat Indonesia yang Melek Keuangan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat pemahaman masyarakat Indonesia atas produk keuangan masih sangat kecil. Survei yang dilakukan OJK menunjukkan tingkat melek masyarakat terhadap produk keuangan baru 21 persen.

"Tingkat literasi ini masih cukup rendah, baru 21 persen," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Soetiono dalam seminar internasional literasi keuangan di Nusa Dua, Bali, Senin (2/12).

Rendahnya pemahaman ini mendorong kecilnya pemanfaatan produk keuangan di masyarakat. Pemanfaatan terbesar baru di sektor perbankan dengan rasio sebesar 57,28 persen, kemudian disusul produk asuransi sebesar 11,81 persen dan multifinance 6,33 persen. Pemanfaatan terendah ada di pasar modal, yaitu sebesar 0,11 persen.

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan produk keuangan, OJK melakukan berbagai kegiatan dan edukasi di berbagai segmen masyarakat. Tahun depan, OJK membidik ibu rumah tangga dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kusumaningtuti mengatakan, ibu rumah tangga difokuskan lebih dulu karena mereka merupakan pengelola keuangan dalam keluarga. Diharapkan dengan edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pemahaman ibu rumah tangga dan mendorong mereka menggunakan lebih banyak produk keuangan.

Edukasi pada 2015 akan difokuskan untuk pelajar dan profesional. Dan pada 2016, edukasi diberikan untuk pensiunan. Setelah itu OJK akan kembali melakukan survei untuk melihat peningkatan literasi keuangan setelah dilaksanakannya edukasi untuk seluruh segmen masyarakat.

"OJK tidak bisa serta merta mematok target setiap tahun karena kebutuhan untuk setiap segmen berbeda," ujar Kusumaningtuti. Target utamanya adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan seluruh masyarakat di Indonesia tentang produk keuangan dan pemanfaatannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement