REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi akan menjalin kerja sama dengan Pusat Studi Quran untuk mencetak para pendakwah. Para calon dai tersebut akan diambil dari para penghafal qur'an yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Pusat Studi Qur'an itu punya Profesor Quraish Shihab. Mereka banyak latih orang hafal 30 juz alquran. Tapi sayangnya banyak yang tidak paham isinya. Banyak ternyata lho di Jakarta itu orang-orang yang lulusan pesantren itu kerjanya serabutan. Kan sayang," ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Balaikota, Senin (2/12).
Padahal, ia mengatakan, para hafidz tersebut seharusnya bisa menjadi pendakwah yang hebat. Apalagi, menurut Ahok, Jakarta masih kekurangan dai.
Oleh sebab itu, ia melanjutkan, Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI akan melatih para hafidz tersebut untuk menjadi dai. Sehingga, para penghapal Alquran itu bisa menyebarluaskan ilmunya kepada masyarakat.
"Pemprov bisa bantu mempekerjakan mereka itu. Nanti mereka dikasih pelatihan enam bulan buat jadi dai," paparnya.