REPUBLIKA.CO.ID, Kegiatan rembuk kota kembali digelar Pemkot Administrasi Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut dimanfaatkan warga untuk menyampaikan keluhannya. Salah satunya, soal tingginya biaya pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.
Ketua RW 03, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Karno menuturkan, warga di sekitar kawasan Karet banyak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dengan tingginya biaya pemakaman, khususnya di TPU Karet Bivak, jelas hal ini sangat memberatkan warga yang keluarganya meninggal dunia. "Untuk biaya pemakaman saja bisa mencapai Rp 1 - 1,5 juta," ujar Karno, seperti dilansir situs beritajakarta.
Warga, kata Karno, berharap pemerintah segara mencarikan solusi mengenai mahalnya biaya pemakaman di TPU Karet Bivak. "Selama ini warga masih awam mengenai retribusi untuk penggalian kubur, karena tidak ada penjelasan tentang biaya retribusi di kantor pemakaman," keluhnya.
Walikota Jakarta Pusat, Saefullah yang menghadiri acara tersebut dan ingin meminta penjelasan langsung dari Kepala Sudin Pemakaman Jakarta Pusat, Dedi Tarmizi cukup kecewa, lantaran tidak hadir dalam kesempatan tersebut. Untuk itu, Saefullah menjanjikan segera memasang papan pengumuman tentang besaran biaya pemakaman di TPU Karet Bivak.
"Dulu, masalah KTP banyak orang mengeluh dengan mahalnya biaya pembuatan KTP, tapi sekarang tidak lagi, karena pembuatan KTP sudah gratis. Begitu pula nanti pelayanan pemakaman akan gratis bagi orang yang tidak mampu," kata Saefullah.