Rabu 04 Dec 2013 07:37 WIB

Snowden Ternyata Berguru 'Nge-hack' di India, Ini Tempat Kursusnya

Edward Snowden
Foto: AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, BANGALORE -- Peretas ternama yang mengguncang mesin intelijen Amerika Serikat dan mendorong para pemimpin dunia mempertanyakan Washington karena memata-matai mereka, ternyata sebelumnya pernah berguru di India.

Edward Snowden, kontraktor National Security Agency yang berubah menjadi whistleblower itu menghabiskan waktunya seminggu di New Delhi mengikuti pelatihan inti pemrograman Java dan hacking etis yang canggih, dilaporkan the Times of India.

Berkat pelatihan ini dia berhasil menyabet sertifikat EC-Council Certified Security Analyst (ECSA).

Pria yang sekarang bersembunyi di Rusia  itu menjadi buronan hukum AS dengan tuduhan spionase karena membocorkan dokumen yang terkait dengan pengawasan AS.

Snowden dilatih pelatihan IT dan penyedia sertifikasi Koenig Solutions di Moti Nagar, New Delhi pada tahun 2010. Ia terbang ke India pada 3 September dari Jepang dan kembali ke Amerika Serikat pada 9 September.

Dari data pendaftaran tamu asing di hotel, yang salinan didapatkan TOI, menunjukkan Snowden mendaftar di Koenig Inn yang dimiliki lembaga di Karol Bagh itu pada pukul 14:30 waktu setempat tanggal 3 September.

"Dia membayar lebih dari 2.000 USD untuk biaya pelatihannya, penginapan dan asrama," kata Rohit Aggarwal, pendiri dan CEO dari Koenig Solutions.

Disebutkan, sebelum belajar mengenai keamanan dan teknik meretas di India, Snowden telah memiliki berbagai sertifikat dari tempat lain. Di antaranya, Microsoft Certified Solutions Experts (MCSE), EC-Council's Certified Ethical Hacker (CEH), Project Management Professional (PMP) dan sertifikat Network+ and Security+ dari Computer Technology Industry Association (CompTIA), sebuah asosiasi untuk meningkatkan keahlian profesional IT.

sumber : The Times of India
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement