Rabu 04 Dec 2013 23:00 WIB

Suka Duka Paparazzi Hollywood

hollywood
Foto: visitingdc.com
hollywood

REPUBLIKA.CO.ID,  LOS ANGELES — Jutaan orang di seluruh dunia, seperti Adrianne Ho, tidak pernah puas mengamati para selebriti dan gosip-gosip seputar mereka. "Ini semacam pelarian dari kehidupan sehari-hari. Cerita-ceritanya bisa berlebihan kadang-kadang, namun menyenangkan disimak dan sedikit berbeda," ujarnya seperti dilansir voanews.com, Rabu (4/12).

Fotografer yang mendirikan London Entertainment Group, Giles Harrison, mengatakan sebagian besar penggemar menikmati foto-foto idola mereka. "Mereka hanya tidak suka bagaimana foto itu diambil. Ini kesenangan semua orang di dunia yang membuat semua orang merasa bersalah," ujar Harrison.

Permintaan publik yang tidak ada puasnya terhadap gosip selebriti menghidupi London Entertainment Group, sebuah agensi foto besar di Los Angeles. "Dulu saya melihat selebriti setiap saat. Tidak pernah terpikir oleh saya dulu bahwa saya dapat menghasilkan uang karena mengambil foto mereka. Dan sekarang saya tahu saya bisa, dan saya melakukannya," ujar Harrison.

 

Harrison dan timnya harus tetap waspada untuk bisa mengenali orang tekenal. Ia mengatakan pekerjaan ini merupakan cara mencapai mimpi jurnalismenya dan menambahkan sedikit kesenangan dalam hidupnya.

 “Saya sempat bergantung dari helikopter, pesawat terbang.. Saya telah melakukan banyak hal gila untuk mendapatkan foto," ujarnya.

 

Harrison, yang mempekerjakan lebih dari 30 paparazzi lainnya di seluruh dunia, lebih menyukai berkeliling kota mencari selebriti dibandingkan "doorstepping" atau mengawasi rumah seseorang. Aktor-aktor seperti David Faustino juga tidak menyukainya.

"Saya telah berurusan dengan mereka sejak saya kecil dan bermain di serial Married With Children. Namun seperti Anda tahu mereka juga tidak mengejar saya setiap saat, tidak seperti Justin Bieber misalnya. Semua baik-baik saja, kita ada di Hollywood," ujar Faustino.

Kompetisi di antara paparazzi Los Angeles sangat ketat, namun setelah 20 tahun dalam bisnis ini, Harrison memiliki banyak teman. Dengan pertolongan dari kolega-koleganya, ia menemukan selebriti "daftar A" untuk hari itu, yaitu supermodel asal Brazil Alessandra Ambrosio dan anak-anaknya.

Michael Burgeno menonton berita selebriti di Internet, namun ia merasa tindakan paparazzi mengambil foto para selebriti ketika bersama keluarganya adalah salah. "Jika mereka bersama keluarga, saya kira harus ada batas. Seharusnya mereka tidak mencoba berinteraksi dengan para selebriti itu," ujar Burgeno.

 

Harrison mengatakan ia memahami hal itu, namun publik dan para bintang tidak dapat memiliki semuanya.

 “Ketika ada orang-orang seperti keluarga Kardashian melakukan pemotretan dengan anak-anak mereka, dan menjual aksesnya pada majalah-majalah... Sekali mereka membuka peluang itu, Anda tidak dapat menghentikannya," ujar Harrison.

 

Tergantung selebriti mana yang difoto, paparazzi dapat menghasilkan beberapa dolar sampai beberapa ribu dolar untuk satu foto. Bagi Harrison, itu adalah mata pencahariannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement