Kamis 05 Dec 2013 17:00 WIB

Ada Korban ke Dua Sitok Setelah RW?

Rep: Mas Alamil Huda/ C30/ Red: Djibril Muhammad
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswi asal Bandung mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan Sitok Srengenge.

Hal itu diungkapkan Saras Wati, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia yang juga menjadi pendamping RW (22 tahun), korban dugaan pemerkosaan oleh penyair kondang itu.

"Sudah menyampaikan ke kami pendamping. Dan sudah menjelaskan dua hari yang lalu, (Selasa 3/12), pukul 07.00-10.00 malam," kata Saras.

Saras mengatakan, dari pengakuan mahasiswi tersebut, kejadian itu terjadi sekitar Desember tahun 2012. Awalnya, mahasiswi tersebut bermaksud untuk meminta pendapat dan tanggapan kepada Sitok atas puisi yang telah dibuatnya. Akan tetapi, mahasiswi 22 tahun itu justru malah diajak ke kos dan ditawari minuman.

"Ada keserupaan modus dengan apa yang terjadi terhadap RW. Tapi mahasiswi ini sempat berontak dan tidak sampai berhubungan badan. Tapi sudah mengalami pelecehan seksual," kata Saras.

Saras melanjutkan, saat ini mahasiswi asal Bandung tersebut sedang dalam pendampingan timnya. Tim pendamping, Saras menjelaskan, juga akan berencana menjadikan mahasiswi tersebut sebagai saksi dalam kasus RW yang saat ini sedang ditangani Polda Metro Jaya.

Namun, untuk saat ini pihaknya masih fokus untuk menguatkan mental mahasiswi tersebut yang mengalami trauma akibat kejadian yang menimpanya itu. "Kami fokus dulu untuk memberikan konseling padanya," ujarnya.

Ketika ditanya apakah mahasiswi tersebut juga berteman dengan RW, Saras mengatakan tidak. Tapi Saras enggan merinci lebih lanjut identitas mahasiswi tersebut.

Seperti diketahui, Sitok dilaporkan RW melalui pengacaranya, Iwan Pangka ke Mapolda Metro Jaya, Jumat (29/11) dengan laporan Nomor TBL 4245/XII/2013/PMJ Direskrimum dengan Pasal 351 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Sub Direktorat Remaja Anak dan Wanita (Subdit Renata) Polda Metro Jaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement