Kamis 05 Dec 2013 20:00 WIB

Anis Matta: PKS Ingin Keluar dari Polarisasi Politik Aliran

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS, Anis Matta, mengatakan partainya ingin keluar dari polarisasi politik aliran karena tidak bisa berpikir dalam satu spektrum yang sama dalam semangat kebangsaan.

"Kami ingin keluar dari polarisasi politik aliran karena tidak bisa berpikir dalam satu spektrum yang sama," kata Anis Matta di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pengkotak-kotakan bangsa tidak bagus bagi kebersamaan dalam konteks kebangsaan. Dia mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan masalah identitas karena hal itu sudah selesai.

"Kita tidak perlu khawatir dengan identitas karena itu sudah selesai," ujarnya.

Dia menjelaskan tidak bisa diperbandingkan kondisi politik saat Pemilu 1955 yang kuat politik alirannya namun tinggi tingkat partisipasinya dengan kondisi saat ini.

Anis mengatakan pada saat Pemilu 1955 terjadi euphoria kemerdekaan Indonesia dan berbeda dengan saat ini.

"Tidak bisa diperbandingkan karena alat pembandingnya berbeda. Saat itu hanya satu kali pemilu di tahun 1955, sedangkan sekarang tiga kali pemilu (era reformasi)," katanya.

Dia menilai saat ini PKS ingin menjaring semua pemilih dari berbagai kalangan dan tidak terbatas pada satu golongan tertentu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement