REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aos, tampak sigap memberikan rumput kepada kambing-kambing ternaknya. Pria paruh baya yang tinggal di Kampung Nanggeleng Punjul, Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini, sejak dua tahun lalu, mendapatkan tambahan ternak.
Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang digulirkan Perusahaan Gas Negara (PGN) bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, Aos dan sejumlah peternak di lingkungannya mendapat tambahan kambing ternak.
''Alhamdulillah, dengan adanya program PKBL PGN-Dompet Dhuafa ini, hewan ternak saya bertambah. Selain mendapatkan program penggemukan, saya juga mendapatkan program pembiakan hewan ternak,'' ungkap Aos kepada Republika di rumahnya, Jumat.
Ungkapan serupa disampaikan Ujang Rahman. Berkali-kali ia menyampaikan terimakasih dan rasa syukurnya kepada Perusahaan Gas Negara dan Dompet Dhuafa yang telah menggulirkan program yang sangat membantu para peternak.
''Alhamdulillah, pembiakan hewan ternak yang saya dapat dari program PGN-Dompet Dhuafa sangat bagus. Ada satu induk kambing melahirkan tiga anak. Ini sangat membantu kami,'' ujar Ujang Rahman semringah.
Tak hanya itu, Aos, Ujang Rahman serta puluhan peternak lainnya juga mendapatkan ilmu dan ketrampilan berupa mekanisme pengobatan, pencegahan penyakit hewan serta pemeliharaan pakan dan penanganan reproduksi yang dilakukan pendamping.
Deden Kuswanda, yang dipercaya menjadi pendamping program tersebut mengungkapkan di wilayah Nanggeleng punjul ada 100 mitra. Mereka terbagi dalam delapan kelompok; Laskar Pangrango, Abadi Lestari, LGM, Tunas Mandiri, Hegarmanah dan lainnya.
Menurut Enik Indriastuti, Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Gas Negara (PGN), sektor peternakan merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang ketersediaan pangan di Indonesia.
''Melalui program peternakan kambing, PGN dapat membantu pengembangan perekonomian masyarakat Indonesia,'' jelasnya kepada Republika, Jumat (6/12).
Mengapa pihaknya bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, Enik menjelaskan, karena jaringan Dompet Dhuafa yang luas dan memiliki kemampuan serta pengalaman dalam melaksanakan program sosial dan CSR.
Selain itu, Dompet Dhuafa dipercaya masyarakat luas. Dompet Dhuafa terbukti memiliki kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat melalui program–program sosial yang dijalankannya.
Enik menjelaskan, program lain yang dilaksanakan bersama Dompet Dhuafa antara lain Program Tebar Hewan Kurban pada momen Idul Adha setiap tahunnya.
''Pelaksanaan program ini merupakan pemanfaatan dana CSR pada program kemitraan yaitu berupa pinjaman bergulir untuk mengembangkan usaha peternakan,'' jelasnya.
Selain itu, pembinaan melalui pelatihan teknis dan manajerial dengan sasaran agar kelompok ternak menjadi peternak tangguh dan mandiri di masa yang akan datang.
Keunggulan dari program ini, jelas Enik, selain mengembangkan perekonomian juga ikut berpartisipasi menjaga kestabilan ketersediaan pangan. ''Program ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan,'' jelasnya.
Sejak 2008, PGN merintis kerjasama PKBL dengan Dompet DHuafa. Kerjasama ini dilandasi dengan adanya misi PGN yang ingin mewujudkan kampung-kampung peternak di seluruh Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan mimpi di atas, PGN kemudian membuka kampung-kampung peternakan di propinsi Lampung, Sumatera Selatan, jawa Timur, Jawa Barat dan Banten.
Hingga saat ini total pemetik manfaat dari peternak yang mendapat bantuan dari PGN sebanyak 542 KK dengan jumlah ternak sebanyak 4.793 ekor yang tersebar di lima propinsi di Indonesia.
Selain diberikan bantuan ternak, peternak juga diberi pembinaan seperti pengetahuan tambahan mekanisme pengobatan, pencegahan penyakit hewan, pemeliharaan pakan dan penanganan reproduksi.
Semua pengetahuan ini diberikan supaya peternak bisa mengatasi masalah ternaknya secara mandiri. Kelompok-kelompok peternak ini kemudian makin trampil dalam memelihara ternaknya.
Bagi peternak, bantuan PGN ini sangat bermanfaat karena hasil ternak yang diberikan menjadi tabungan yang sewaktu-waktu dapat diuangkan apabila kondisi ekonomi dalam keadaan terdesak.
Manfaat lainnya peternak terlembagakan sehingga untuk memasarkan ternak mereka terlindungi dari para tengkulak nakal.
Keberhasilan program pemberdayaan peternakan ini dapat dilihat di Desa Karang Kemiri, kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan. Kelompok peternak yang telah terbentuk ini dihimpun dalam satu organisasi besar, yaitu koperasi ternak Jaya Mukti.
Koperasi ini mengembangkan jenis usahanya kepada usaha turunan ternak berupa pengolahan urin ternak yang dijadikan pupuk organic. Semua hasil penjualan usaha turunan ini menjadi saham para peternak dalam koperasi jaya Mukti.
Hingga saat ini koperasi ternak Jaya Mukti, mendapatkan Bantuan dari Bank Indonesia dan perusahaan pupuk cair Venta dalam mengembangkan usaha turunan urin.
Untuk memperhatikan para pengusaha kecil di luar para peternak, koperasi jaya Mukti ini juga membuka usaha simpan pinjam yang berasal dari dana bagi hasil penjulan ternak, usaha simpan pinjam ini mendapat
Respon posisitf dari pemilik usaha kecil karena mendapat pinjaman modal untuk mengembangkan usahanya.
Kemanfaatan dan wilayah jangkauan koperasi Jaya Mukti ini semakin luas dan tidak hanya dirasakan para peternak, juga warga di luar Desa Karang Kemiri juga telah merasakan kehadiran koperasi peternak ini.
Seluruh wilayah sasaran program pemberdayaan peternakan ini, telah dibuatkan sistem pamasaran ternak sendiri. Sehingga para peternak mengetahui alur pasar hewan baik skala lokal maupun nasional.
''Cita-cita PGN dalam meningkatkan kesejahteraan para peternak semakin dapat diwujudkan melalui program yang berkelanjutan ini,'' jelas Enik Indriastuti, Kepala Divisi TJSL PGN.