REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina mengirim sejumlah unit mobil pemadam kebakaran untuk mematikan kobaran api dari mobli truk tanki pengangkut premium yang terbakar menyusul tabrakan dengan KRL Comutterline Jakarta di Bintaro.
"Tim pemadam sudah bergerak ke lokasi karena pemadaman harus dengan bahan kimia khusus karena yang terbakar premiun," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi di Jakarta, Senin (9/12).
Ali menyebutkan, sisa-sisa bahan bakar premiun tersebut juga harus dilokalisasi sehingga tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Menurut dia, tim pemadam kebakaran itu didatangkan dari Plumpang dan sejumlah lokasi lain yang dimiliki Pertamina.
Ali menyatakan prihatin dengan kejadian itu. Menurut dia, ada standar prosedur dan operasi (SOP) dalam pengangkutan bahan bakar minyak menggunakan truk seperti menyangkut kecepatan.
"SOP mobil tanki BBM ini sangat ketat dan ini akan menjadi bagian dari penyelidikan yang akan dilakukan," katanya.
Ali menyebutkan, berdasar laporan sementara truk yang terbakar setelah tabrakan dengan KRL adalah pengangkut BBM jenis premium berisi 24.000 liter.
Sebelumnya kobaran api menyusul tabrakan mobil tanki Pertamina di persimpangan kereta Bintaro, Tangerang, Senin hingga pukul 11.15 WIB belum dapat dipadamkan.
Asap hitam tampak membumbung tinggi dari gerbong kereta khusus penumpang perempuan yang terbakar itu.