Senin 09 Dec 2013 15:04 WIB

Banyak Korban Diduga Belum Bisa Dievakuasi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Dewi Mardiani
  Petugas berusaha memadamkan mobil tangki yang terbakar, setelah ditabrak KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas berusaha memadamkan mobil tangki yang terbakar, setelah ditabrak KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diduga masih banyak korban yang terjebak di gerbong pertama Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dan belum bisa dievakuasi. Hal itu disampaikan Icha (50 tahun), salah satu saksi yang saat kejadian berada di gerbong kedua kereta bernomor 1131 itu.

Icha mengatakan, saat kejadian terjadi para penumpang di gerbong pertama histeris saat tabrakan terdengar keras. Icha yang berada di gerbong ke dua melihat ketika gerbong pertama miring dan berasap. Dia yang berada di gerbong ke dua langsung melompat bersama suaminya setelah pintu gerbong terbuka.

"Pintu yang di gerbong satu itu kan enggak bisa kebuka. Sudah banyak asap saya lihat di gerbong depan itu. Mereka enggak bisa keluar," katanya yang masih kaget, kepada Republika, Senin (9/12)

Icha menuturkan, ia merasakan saat kereta melakukan pengereman secara keras. "Kok tiba-tiba ngerem sampai bunyi keras. Itu yang di gerbong satu bagaimana itu," ujarnya panik.

Seperti diketahui, kereta api jurusan Serpong-Tanah Abang menabrak truk tangki bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium sebanyak 24 KL. Untuk pemberitahuan bahwa jenis BBM yang dibawa adalah premium, bukan solar atau gas LPG. Lokasi kejadian berada di perlintasan kereta di Jalan Raya Bintaro Permai, Jakarta Selatan.

Hingga saat ini, gerbong kereta dan juga truk tangki itu belum dievakuasi. Kejadian terjadi sekitar pukul 11.25 WIB. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.15 WIB. Evakuasi terhadap korban masih terus dilakukan. Hujan juga masih mengguyur di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement